Profil Desa Kalilangkap

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalilangkap mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalilangkap

Tentang Kami

Desa Kalilangkap, Kecamatan Bumiayu, Brebes, merupakan desa agraris di tepi Sungai Pemali dengan potensi UMKM jamu tradisional dan penambangan pasir. Pemerintah desa aktif dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat melalui program sosial.

  • Lokasi Strategis dan Geografis

    Terletak di perbatasan paling barat Kecamatan Bumiayu, dipisahkan oleh Sungai Pemali, yang memengaruhi struktur ekonomi dan sosial masyarakatnya

  • Perekonomian Berbasis Sumber Daya Alam dan UMKM

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, penambangan pasir di sepanjang Sungai Pemali, dan industri rumahan jamu tradisional yang mulai berkembang

  • Pemerintahan Progresif dan Pembangunan Sosial

    Pemerintah Desa Kalilangkap secara aktif menjalankan program pembangunan, seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk

Pasang Disini

Desa Kalilangkap, yang terletak di ujung paling barat Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menunjukkan dinamika sebagai sebuah wilayah yang terus berkembang. Berada tepat di perbatasan yang dibatasi oleh aliran Sungai Pemali, desa ini memiliki karakteristik unik yang memadukan potensi agraris, sumber daya alam dan semangat kewirausahaan warganya. Dengan pemerintahan yang aktif dan partisipasi masyarakat yang kuat, Kalilangkap berupaya mengoptimalkan segala sumber daya untuk kemajuan bersama.

Desa ini menjadi salah satu simpul penting di wilayah Brebes selatan, bukan hanya karena posisinya yang strategis, tetapi juga karena denyut kehidupan ekonomi dan sosial warganya. Aktivitas penambangan pasir di Sungai Pemali yang melintas di batas desa menjadi salah satu pemandangan khas sekaligus sumber pendapatan bagi sebagian warga. Di sisi lain, lahan pertanian yang subur dan geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian lokal.

Geografi dan Tata Wilayah Administrasi

Secara geografis, Desa Kalilangkap memiliki posisi yang strategis. Letaknya di koordinat 7°15′18″S 108°57′38″E. Wilayah desa ini berbatasan langsung dengan Desa Pangebatan dari Kecamatan Bantarkawung di sebelah barat, dengan Sungai Pemali sebagai penanda batas alamiahnya. Di sebelah timur, desa ini bertetangga dengan desa-desa lain di lingkup Kecamatan Bumiayu, menjadikannya gerbang masuk ke wilayah Bumiayu dari arah barat.

Luas wilayah Desa Kalilangkap mencakup area yang dimanfaatkan untuk pemukiman, pertanian, dan fasilitas umum. Untuk mempermudah pelayanan administrasi dan pemerataan pembangunan, wilayah desa dibagi menjadi sembilan pedukuhan atau dusun. Kesembilan dusun tersebut yakni Kalilangkap Barat, Pintu Air, Kemejing, Pacinan, Kalilangkap Timur, Nagawiru, Karangdempul, Legok, dan Kalimenyawak.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes tahun 2023, jumlah penduduk Desa Kalilangkap tercatat sebanyak 4.905 jiwa, yang terdiri dari 2.536 laki-laki dan 2.369 perempuan. Angka ini menunjukkan peningkatan dari Sensus Penduduk tahun 2020 yang mencatat populasi sebanyak 4.705 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduknya mencerminkan pola pemukiman pedesaan yang tidak terlalu padat namun terus bertumbuh.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Roda pemerintahan Desa Kalilangkap berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa, H. Moh. Sobar, BA, yang telah menjabat sejak tahun 2017. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa menunjukkan komitmen kuat dalam melaksanakan program-program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang dipublikasikan, mulai dari musyawarah desa (Musdes) untuk penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) hingga realisasi program-program strategis.

Salah satu fokus utama pembangunan ialah peningkatan kualitas hidup warga kurang mampu. Pada tahun 2023, Pemerintah Desa Kalilangkap berhasil merealisasikan program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sebanyak 14 rumah warga yang sebelumnya tidak memenuhi standar kelayakan, dengan dinding anyaman bambu dan lantai tanah, diubah menjadi hunian permanen. Program ini bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan alokasi Dana Desa (DD). "Alhamdulillah, rumah yang tadinya tidak layak huni kini telah menjadi rumah permanen yang lebih sehat dan aman bagi warga kami," ujar H. Moh. Sobar dalam sebuah kesempatan pada Desember 2023.

Selain pembangunan fisik, pemerintah desa juga aktif dalam penyaluran bantuan sosial. Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) secara rutin disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk membantu meringankan beban ekonomi warga. Proses penyaluran ini kerap melibatkan sinergi antara pemerintah desa dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk memastikan kelancaran dan ketertiban.

Perekonomian dan Potensi Lokal

Perekonomian Desa Kalilangkap ditopang oleh beberapa sektor utama. Sektor agraris masih menjadi basis utama mata pencaharian sebagian besar penduduk. Lahan-lahan pertanian di desa ini dimanfaatkan untuk menanam padi dan tanaman palawija lainnya yang hasilnya digunakan untuk konsumsi lokal maupun dijual ke pasar-pasar terdekat di Bumiayu.

Selain pertanian, potensi sumber daya alam berupa pasir di sepanjang aliran Sungai Pemali turut menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Aktivitas penambangan pasir, meskipun berskala rakyat, telah lama menjadi bagian dari denyut ekonomi desa, menyediakan lapangan kerja bagi warga setempat.

Di luar sektor sumber daya alam, Desa Kalilangkap memiliki potensi di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu yang menonjol ialah produksi jamu tradisional. Usaha rumahan ini, yang diwariskan secara turun-temurun, menjadi ciri khas desa. Melalui program seperti Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) `RUKUN` yang dibentuk sejak tahun 2017 di Dusun Karangdempul, potensi industri jamu ini terus dikembangkan. Program Kampung KB tidak hanya berfokus pada kesehatan dan keluarga berencana, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan home industry.

"Program Kampung KB ini bertujuan menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, bersih, dan generasi berkualitas. Salah satu wujudnya adalah pengembangan potensi lokal seperti produksi jamu tradisional," sebut salah satu kader dalam profil Kampung KB Rukun.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Kalilangkap dikenal memiliki semangat gotong royong dan kehidupan sosial yang erat. Program Kampung KB `RUKUN` menjadi bukti nyata bagaimana kepedulian dan kebersamaan warga yang sempat memudar kini digiatkan kembali. Kegiatan seperti kerja bakti kebersihan lingkungan hingga santunan sosial bagi warga yang meninggal dunia menjadi perekat hubungan antarwarga.

Kehidupan keagamaan juga sangat kental di desa ini, dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Aktifnya organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu pilar sosial. Bahkan, Kepala Desa Kalilangkap, H. Moh. Sobar, terpilih sebagai Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bumiayu untuk masa khidmat 2022-2027, menunjukkan peran sentral tokoh desa dalam kehidupan sosial-keagamaan yang lebih luas.

Meski belum memiliki destinasi wisata yang dikelola secara profesional, Desa Kalilangkap merupakan bagian dari wilayah Bumiayu yang kaya akan potensi budaya dan sejarah. Wilayah Brebes selatan, termasuk Bumiayu, dikenal sebagai salah satu situs penemuan manusia purba. Semangat untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal ini sering diwujudkan dalam berbagai pagelaran seni di tingkat kecamatan, yang turut melibatkan partisipasi dari masyarakat desa.

Sebagai kesimpulan, Desa Kalilangkap merupakan representasi dari desa di Jawa Tengah yang dinamis. Dengan lokasinya yang strategis, sumber daya alam yang memadai, serta geliat UMKM yang menjanjikan, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk terus maju. Dukungan dari pemerintah desa yang proaktif dan semangat kebersamaan warganya menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan dan mengoptimalkan potensi demi mencapai kesejahteraan yang lebih merata di masa depan.